Category: Safety Riding


N.A.T.O

doc : zulfahmi.net

N.A.T.O di sini maksudnya adalah kepanjangan dari “No Action Talk Only“, bukan NATO yang berkaitan dengan pakta pertahanan militer yang digawangi negara adidaya Amerika Serikat. Artikel ini pun tak ada hubungannya dengan agresi militer Israel ke Palestina. Tak perlu juga kiranya kita membahas masalah timur tengah secara berlebihan, cukup simpati, empati dan bantuan semampu kita masing-masing. Tak perlu pula berkoar-koar di social media “Israel, bla bla bla bla……”, ujungnya akan NATO juga. Kita tengok saja dulu masalah sosial masyarakat kita sendiri, yang sepertinya memang sudah mendarah daging istilah NATO ini. Banyak cakap, tapi minim tindakan. Koar-koar sana-sini, tapi tidak pernah melakukan sesuatu pun seperti yang sudah dikoar-koarkan.

Mirisnya juga, perilaku NATO semacam ini terbawa pula dalam perilaku berkendara kebanyakan masyarakat kita. Lihat saja contoh mudahnya, yang mungkin bisa anda temukan di jalanan kita. Mayoritas masyarakat kita lebih senang membunyikan klakson daripada menginjak rem, jika di depan kendaraannya terhalang sesuatu atau sedang dalam keaadaan bahaya. Disini secara tak langsung tersirat dengan jelas, kebanyakan masyarakat kita terlalu senang dan nyaman dengan koar-koar  dan mengabaikan menginjak rem sebagai tindakan nyata kita mencegah terjadinya kecelakaan. Contoh lagi, orang lebih senang membunyikan klakson berkali-kali daripada menginjak rem jika di dipotong oleh kendaraan lain. Memang jika direka ulang dari kejadian itu, besar kemungkinan kendaraan yang memotong tadi memang salah. Tapi apa jadinya kalau kita hanya mementingkan kesalahan orang lain tanpa memperhatikan keselamatan kita sendiri. Pengendalian emosi mutlak harus kita jaga, kalau kita sampai terbawa emosi maka terdengarlah bunyi klakson yang bertubi-tubi itu.

Baca lebih lanjut

dok : blog.scooterunderground.ca

Traffic Light ataupun biasa kita sebut sebagai lampu lintas adalah salah satu piranti yang sangat penting adanya di jalan raya. Terlebih lagi di persimpangan jalan, peran lampu lalu lintas ini sangat penting sekali. Coba saja kita lihat jika beberapa jam saja lampu lalu lintas berhenti beroperasi karena pemadaman listrik atau penyebab lainnya, sudah bisa dipastikan kondisi lalu linta di persimpangan jalan tersebut akan mengalami keruwetan. Begitu besarnya peran lampu lalu lintas ini bagi ketertiban dan kenyamanan para pengguna jalan. Lampu lalu lintas ini pun juga tergolong sebagai rambu-rambu lalu lintas yang harus dipatuhi selama kita mengendarai kendaraan di  jalan raya.

Lazimnya lampu lalu lintas yang berlaku secara internasional terdiri dari 3 lampu sinyal yang berbeda warna, yaitu merah, kuning, dan hijau. Setiap warna memiliki arti dan makna sendiri, dan hebatnya hampir di seluruh penjuru belahan bumi aturan dan arti yang tersembunyi di ketiga warna inipun sama semuanya. Warna merah berarti kendaraan yang memperoleh isyarat ini, wajib hukumnya berhenti pada sebelum garis henti (stop line). Warna kuning berarti kendaraan yang memperoleh isyarat ini wajib hukumnya untuk melakukan antisipasi dan mengambil keputusan untuk berlakunya lamu berikutnya (entah merah ataupun hijau), dengan pengartian mudahnya lampu kuning bisa disimbolkan hati-hati. Dan yang terakhir adalah lampu hijau yang dapat berarti kendaraan yang memperoleh isyarat ini harus bergerak maju.

Baca lebih lanjut

doc : edorusyanto.wordpress.com

Memang banyak faktor yang mempengaruhi keselamatan berkendara, salah satunya adalah etika berkendara. Dimana faktor etika berkendara ini memegang faktor yang sangat penting dalam keselamatan berkendara disamping faktor-faktor yang lain. Namun sayangnya tidak semua pengendara di jalan raya tidak memiliki etika berkendara yang baik. Terbukti dengan masih banyaknya pengendara yang sruntulan, tidak mematuhi peraturan lalu lintas bahkan masih terkesan ‘sak karepe dewe’. Apa mungkin oknum pengendara seperti itu lupa, jika jalan raya sebagai fasilitas umum itu bukan milik pribadi mereka namun adalah milik bersama. Seandainya pun terjadi sesuatu dengan dirinya di jalan raya, yang susah juga bukan hanya dirinya. Malahan sangat besar kemungkinan merugikan orang lain akibat etika berkendara yang buruk.

Baca lebih lanjut

Mungkin tanpa saya menjelaskan lebih jauh anda sekalian pasti sudah paham dengan maksud judul artikel saya kali ini. Memang benar sekali kawan, di jalan raya maut lebih mengancam kaum pria daripada kaum wanita. Kok bisa? Memang dari sisi yang lain mestinya kaum wanita yang lebih rentan celaka daripada wanita. Karena kalau kita kembalikan lagi dari sisi teknis berkendara wanita masih minim sekali teknik safety riding dibandingkan dengan kaum pria. Yup walaupun memang tidak mutlak selamanya kaum wanita lebih minim pengetahuan berkendara daripada pria. Tapi memang faktanya yang seringkali saya temui di lingkungan sekitar saya adalah demikian adanya.

Baca lebih lanjut

Kawan semua pasti tak asing lagi jika di jalanan tentunya banyak sekali pengendara motor cewek yang seringkali menaruh barang bawaannya di setir motor ataupun cuma “dicangklong” di pundak seperti tas. Hal ini tanpa disadari sang pengendara kalau sebenarnya bisa memancing tindak kejahatan seperti jambret begal dan lainnya. Iya kalau cuma di jambret, di begal sih tak begitu masalah, lha kalau sampai (maaf) diperkosa bagaimana? Kalau kita mengingat jargon bang napi memang betul sekali, kejahatan bukan hanya niat pelakunya saja tapi juga karena ada kesempatan.

Baca lebih lanjut

Memang sudah menjadi resiko biker, kalau panas ya kepanasan, kalau hujan ya kehujanan. Apalagi di tengah cuaca sekarang yang tak menentu, kadang hujan, bentar lagi panas. Bisa dibilang cuaca sekarang ini pun tak bisa di prediksi seperti jaman beberapa tahun yang lalu, dimana kita bisa tahu sekarang musim apa. Mungkin beberapa pembaca disini, sudah bisa merasakan bagaimana rasanya berkendara di saat matahari sedang terik-teriknya. Apalagi kalau sudah lewat jam 12 siang, pasti perasaan gerah kepanasan pun datang melanda para pengendara motor.

Baca lebih lanjut

Kalau kemarin mas ya2kzzz posting tentang artikel yang bercerita penyeberang jalan yang sruntulan. Sekarang saya terbitkan artikel kalau penyeberang jalan juga punya hak. Jangan karena mereka cuma berjalan kaki terus kita yang naik kendaraan dengan sesuka hati merenggut hak mereka. Seringkali saya menemui pengendara motor khususnya seakan tak mau mengalah terhadap penyeberang jalan. Padahal penyeberang jalan juga menyeberang di tempat yang telah ditentukan, yang lebih mirisnya lagi penyebrang jalan ini padahal juga sudah dibantu Satpam.

Baca lebih lanjut

Mungkin kawan pernah ingat jika kita kembali ke beberapa tahun yang lalu, dimana kala itu helm “cebok (isitilah Jawa Timur)” sedang ngetrend-ngetrendnya. Bahkan orang yang memakai helm standard half face bisa dibilang sebagai “orang tua” ataupun jadul dan ketinggalan jaman. Helm “cebok” kala itu identik dengan anak muda yang katanya “gaul” dan trendy. Bukan cuma helm saja, coba kita mengingat kembali lagi penggunaan kaca spion pada motor. Kala itu motor dengan spion 2 lengkap terpasang di motornya, sudah bisa dipastikan motor “orang tua”. Sekali lagi anak muda kali itu lebih senang memakai spion 1 yang terpasang di motornya. Bahkan yang lebih tragisnya lagi malah tak memakai kaca spion sama sekali. Motor dengan spion lengkap, sering kali di cemooh di kalangan anak muda. Yang kuno lha, yang seperti orang tua dan berbagai cemoohan lain yang keluar akibat penggunaan spion lengkap dan helm standard.

Baca lebih lanjut

Sabtu tanggal 18 Februari kemarin, PT.STSJ selaku main dealer Yamaha di Jawa Timur melakukan hajatan launching perdana Mio Fino di Surabaya. Mengambil tempat di SUTOS (Surabaya Town Square), yang notabene adalah mall yang beraroma anak muda sekali. Sesuai dengan tujuan diluncurkannya Fino di jalanan tanah air, yaitu untuk anak muda yang modis. Terlebih lagi untuk kaum hawa yang terbilang fashionable. Berangkat dari kota kecil kelahiran HRM Mojokerto bersama dengan Cafebiker, Mesin4tak,APM Blog dan Ridermatic via motor.

Baca lebih lanjut

Bro/sist sekalian yang berbahagia, alhamdulillah sabtu 18 Februari 2012 Jatimotoblog melakukan kegiatan kampanye dan sosialisasi Safety Riding ke sekolah. Kenapa kita memilih sekolah sebagai sasarannya? Satu hal yang menurut kami paling utama adalah karena berdasar fakta yang ada, kecelakaan yang terjadi sebagian besar melibatkan usia produktif  15 s.d. 29 tahun. Dan terlebih lagi melakukan sosialisasi menurut kami sangat penting  untuk anak usia belajar. Tak ada salahnya sekali bagi kita untuk memberikan pengetahuan keselamatan berkendara sejak dini.

Baca lebih lanjut