Kalau kemarin mas ya2kzzz posting tentang artikel yang bercerita penyeberang jalan yang sruntulan. Sekarang saya terbitkan artikel kalau penyeberang jalan juga punya hak. Jangan karena mereka cuma berjalan kaki terus kita yang naik kendaraan dengan sesuka hati merenggut hak mereka. Seringkali saya menemui pengendara motor khususnya seakan tak mau mengalah terhadap penyeberang jalan. Padahal penyeberang jalan juga menyeberang di tempat yang telah ditentukan, yang lebih mirisnya lagi penyebrang jalan ini padahal juga sudah dibantu Satpam.

Sudah seperti ini masih saja diserobot...

Kejadian seperti ini pasti terjadi setiap hari, ditempat saya bekerja di salah satu SMP di Kota Mojokerto. Padahal yang menyeberang juga kebanyakan adalah siswa-siswa yang mau masuk sekolah. Dan ini lazim terjadi pada pagi hari dimana volume kendaraan di depan sekolah sedang tinggi-tingginya. Karena juga bersamaan dengan orang berangkat kerja, jadi mau tak mau sang Satpam pun bekerja ekstra keras untuk menyeberangkan anak-anak sekolah dengan selamat. Yang bikin geram adalah ketika sang Satpam sudah meniup peluit dan menunjukkan tanda STOP-nya tetapi masih saja pengendara motor seruntulan yang tak mau mengalah bahkan menyerobot barisan anak-anak yang mau menyebrang. Coba bayangkan apabila salah satu anak yang terlanjur menyebrang tadi tertabrak? Tak tahu ya arti tanda STOP itu apa?

Toh mereka menyebrang juga dengan tata cara yang benar, di Zebra Cross dan dibantu pula dengan Satpam sekolah, belum lagi pada hari tertentu Polisi dan DLLAJ pun ikut membantu menyebrangkan anak-anak sekolah ini. Namun tetap saja tiapa hari saya menemui hal yang sama berulang kali. Bagaimanapun tak ada alasan mutlak yang membenarkan penyerobotan seperti ini. Alasan takut terlambat kerja? Bukan alasan, kalau tak ingin terlambat kerja bangun pagi dan berangkat pagi sekali bisa menjadi solusi. Bukan malah menyerobot penyebrang jalan yang notabene masih anak-anak yang duduk di bangku sekolah. Memang ada beberapa kasus tertentu kalau anak sekolah kadang menyebrang seruntulan, makanya untuk mengatasi itu pihak sekolah telah memberikan satpam yang memang bertugas untuk menyebrangkan anak sekolah, dengan demikian anak-anak bisa menyebrang secara teratur.

Memang sudah saatnya bagi kita saling menghormati sesama pengguna jalan lainnya. Memang di beberapa kasus tertentu ujung-ujungnya saling menyalahkan. Yang salah yang nyebrang lah, yang salah yang naik motor lha. Padahal hal seperti ini tak akan terjadi kalau kita saling menghormati, dan kita sebagai pengguna jalan tau porsi masing-masing. Bukan malah saling merenggut hak masing-masing pengguna jalan. Bagaimanapun saling menyalahkan bukan lah suatu solusi, yang terpenting sekarang adalah kita sadar dan tahu porsi kita di jalan. Dan satu lagi, hormati pengguna jalan yang lain. Well, bagaimana kalau menurut panjenengan semuanya.