Mungkin tanpa saya menjelaskan lebih jauh anda sekalian pasti sudah paham dengan maksud judul artikel saya kali ini. Memang benar sekali kawan, di jalan raya maut lebih mengancam kaum pria daripada kaum wanita. Kok bisa? Memang dari sisi yang lain mestinya kaum wanita yang lebih rentan celaka daripada wanita. Karena kalau kita kembalikan lagi dari sisi teknis berkendara wanita masih minim sekali teknik safety riding dibandingkan dengan kaum pria. Yup walaupun memang tidak mutlak selamanya kaum wanita lebih minim pengetahuan berkendara daripada pria. Tapi memang faktanya yang seringkali saya temui di lingkungan sekitar saya adalah demikian adanya.
Belum lagi jika di jalan jika ada mobil yang ngawur, atau cara berbeloknya yang aneh pasti sedikit terlintas di pikiran kita, “ahhh pasti pengemudinya cewek!!”. Dan menurut saya itu wajar sekali, dan satu lagi di sini saya tidak mendiskreditkan cara berkendara wanita yang buruk. Memang fakta dari segi teknis berkendara seperti itu adanya, walaupun memang tak semua wanita memiliki kemampuan berkendara yang buruk. Kembali lagi ke bahasan di atas yang mengunkapkan maut lebih banyak mengancam kaum pria daripada kaum wanita, maka beruntunglah para kaum wanita ini. Penyebabnya memang sepele, karena pria dalam berkendara lebih agresif dibanding wanita. Agresif di sini sudah meliputi banyak hal seperti tidak sabaran, mudah terpancing emosi, dan suka berkendara dengan “high risk”.
Hal ini tentunya sangat berbanding terbalik dengan sifat dan gaya wanita dalam berkendara. Pengendara wanita cenderung lebih sopan, lebih taat aturan, dan sangat menjauhi hal-hal yang beresiko tinggi di jalanan. Pengendara wanita masih mempunyai pikiran konvensional, seperti takut ditilang polisi makanya jarang sekali kaum wanita yang melanggar peraturan lalu lintas. Beda dengan kaum pria, yang lebih senang melanggar lalu lintas dan akan bangga jika berhasil menang menghindari kejaran petugas kepolisian yang akan menilang dia. Hal yang sangat lazim terjadi saya rasa di kalangan anak muda sekarang. Satu lagi, kaum pria terlebih lagi yang masih berumur muda ataupun berjiwa muda akan merasa terhormat, “jantan” apabila bisa mengalahkan lawan di jalanan. Tentunya hal ini akan menjadi cerita tersendiri yang patut dibanggakan di kalangannya. Ya itu lah memang fakta yang ada sekarang, kenapa maut lebih mengancam kaum pria daripada kaum wanita di jalanan. Monggo, bagaimana kalau menurut panjengan semuanya??? Semoga bermanfaat.
safe ride
ngeri walaupun cewek nggak selalu tertib, yang alay banyak
http://pertamax7.wordpress.com/2012/04/16/minerva-x-road-150s-bessok-nongol-maaf-belum-bisa-membuat-saya-galau/
Qwerty
Karena wanita…
Ingin dimengerti…
Inget lagu band…
bener banget,
dijalanan emosi kaum pria lebih gede daripada kaum wanita dalam menggeber tunggangannya..
keep safety riding azza… 😀
http://autonoz.com/2012-chevrolet-camaro-eu-version-review-specs-price-and-features/
http://i-klan.com/
bikers pria juga cenderung suka mretelin spion..makin gak septi deh..n yg ini lbh gak patut buat dconto..hehe..trims om
http://shirosetiawan.wordpress.com/2012/04/16/isi-bbm-mobil-pribadi-pakai-kupon-bbm-dari-kantor-apa-kata-duniahehehe/
Mosssoooookkkk…..ora ahㅁ.
🙂
hohoho
soale laki2 akehnya merasa wes jago soal riding ato driving
makane nek nyetir urakan
tapi banyak yang endingnya di peti mati
betul, memang faktanya banyak yg seperti itu, merasa sudah jago di jalanan, tapi ujungnya mati di kuburan..
betul….tinggal masing2 individu aja kontrol diri
se7
Pengendara wanita cenderung
lebih sopan, lebih taat aturan, dan sangat menjauhi hal-hal
yang beresiko tinggi di jalanan.
———————————————————-
boong banget.. tadi siang aja dua kali saya hampir senggolan dengan motor yang dikendarai ibu-ibu.. yang satu nyeberang sembarangan, yang satu nerobos antrian, padahal sudah diatur oleh petugas..
Pria atau wanita sepertinya tergantung dari diri masing2 deh.. semoga aja kita lebih waspada dalam berkendara
tapi gk juga seh mas HRM, Pria maupun wanita sama2 mempunya resiko yg sama dalam berkendra motor dijalan raya. entah itu karena takdir ataupun kelalain mereka sendri maupun akibat orang lain.
kembalikan semua pada Allah bro 🙂
kalau saya punya pendapat berbeda…
kalau dilihat kecelakaan didominasi kaum pria, ya ini memang benar, akan tetapi ini karena pengendara motor didominasi kaum pria, maka tentunya kecelakaan juga di dominasi pria, yang kita liat haruslah persentase kecelakaan berbanding dengan jumlah pengguna berdasarkan gender, contoh populasi pengendara 1000
pengendara pria 900, kecelakaan 45, persentase 5%
pengedara wanita 100, kecelakaan 20, persentase 20%
kecelakaan pria (45) lebih besar daripada wanita (20) tapi secara persentase wanita lebih tinggi (lebih beresiko)
trus harus diliat dari medannya juga, wanita lebih banyak di komplek perumahan, jarang wanita di jalan protokol (kalo dibandingkan dengan pria), otomatis beda medan beda resiko
kita ambil aja sampel kecil2an ketika berangkat kantor, liat daan mogot, grogol, slipi, kuningan, sudirman, mayoritas 90% lebih pengendara motor adalah pria
justru kalau menurut saya pengendara wanita itu lebih mengesalkan, memang mereka jalan pelan, tapi respon mereka terhadap keadaan, reflek mereka terhadap keadaan, tidak seperti pengendara pria, kalo jalan pelan malah di tengah nutupin jalan motor lain
tapi aku lebih sering liatnya cewek mas, yang jadi korban dijalan.