Memang banyak faktor yang mempengaruhi keselamatan berkendara, salah satunya adalah etika berkendara. Dimana faktor etika berkendara ini memegang faktor yang sangat penting dalam keselamatan berkendara disamping faktor-faktor yang lain. Namun sayangnya tidak semua pengendara di jalan raya tidak memiliki etika berkendara yang baik. Terbukti dengan masih banyaknya pengendara yang sruntulan, tidak mematuhi peraturan lalu lintas bahkan masih terkesan ‘sak karepe dewe’. Apa mungkin oknum pengendara seperti itu lupa, jika jalan raya sebagai fasilitas umum itu bukan milik pribadi mereka namun adalah milik bersama. Seandainya pun terjadi sesuatu dengan dirinya di jalan raya, yang susah juga bukan hanya dirinya. Malahan sangat besar kemungkinan merugikan orang lain akibat etika berkendara yang buruk.
Yang lebih uniknya oknum pengendara seperti ini layaknya sudah tak mempedulikan orang lain lagi. Jangankan orang lain, dengan orang yang dicintai atau disayanginya saja sudah tak mempedulikan lagi. Pernah saya sendiri menyaksikan kejadian yang membuat hati ini miris, bagaimana tidak dengan berboncengan bersama anak istrinya sang oknum pengendara ini memacu motornya ugal-ugalan. Salik kiri, potong kanan sampai lampu merah pun dia terobos saja seakan dirinya adalah manusia super ‘tak mempan samber bledeg’. Padahal jika terjadi sesuatu karena sikap berkendaranya yang seperti itu, yang rugi bukan hanya dirinya.
Istri dan anaknya pun pasti akan dapat celaka pula, lha kalau sampai kehilangan nyawa anak dan istrinya, apa tak menyesal di kemudian hari. Memang, apapun motif oknum pengendara seperti itu tidak dapat dibenarkan ugal-ugalan di jalan raya dengan membawa serta anak dan istrinya. Jangankan membawa anak istri, berkendara sendirian saja salah kok, kalau sudah ugal-ugalan seperti itu. Mungkin salah satu pembelaan bagi dia melakukan hal tersebut karena terburu-buru ataupun terdesak sesuatu. Terburu-buru, lalu ugal-ugalan dengan mengesampingkan nyawanya sendiri dan keluarga yang turut serta dia bawa.
Melihat dari pemaparan cerita di atas, tampaknya perlu sekali buat kaum wanita untuk tahu etika berkendara yang dimiliki pasangannya. Karena bagaimanapun juga yang memiliki tanggung jawab membawa dan mengendalikan kendaraan adalah kaum pria. Lha kalau saja kaum pria yang memiliki tanggung jawab itu seperti oknum pengendara di atas, bukan tidak mungkin kaum wanita sudag terancam nyawanya kan. Makanya untuk KAUM WANITA, cari lah pasangan yang setidaknya mengerti tentang pentingnya keselamatan berkendara, dan memiliki etika berkendara yang baik. Bagaiamanapun juga keselamatan anda berada di tangan orang yang anda pilih, sebagai pasangan hidup anda. Dan juga tentunya untuk KAUM PRIA sendiri, mulailah menjadi pribadi yang memiliki etika berkendara yang baik dan peduli dengan keselamatan jalan. Bagaimanapun juga, nyawa orang yang anda sayangi berada mutlak ditangan anda. Jadi pikirkan baik-baik jika anda mau berbuat ugal-ugalan di jalan. Selalu ingatlah orang yang anda sayangi waktu berkendara.
Seperti’nya sang penulis lagi promosi diri sendiri ya 😆
Pilihlah Aq
yo mesti peng, mosok kate promosino awakmu..
betul banget.
jangan mau dibonceng pacar yg alay & sruntulan*
*kecuali ceweknya juga alay sruntulan..
😀
wah ga tau lagi klo sma alay2nya..
Pilihan anda menentukan hasib anda?!
Xixixi…..
Pilihan anda menentukan nasib anda?!
Xixixi…..
yo mesti.
oknum pengendara yang tidak baik dalam berlalu lintas, memang rata2 kurang mempunyai tingkat kesadaran berkendara yang cukup rendah. dan itulah faktanya
biarkan fakta yang berbicara
kegalauan seorang pujangga eh bujangan
sssttt, ojo banter2
ooo.. isih bujang toh?
*pura2tidaktahu
ehmmm, kasih tau gak ya????
artinya saya gak salah pilih nie,pesan pertama saat naikin standart saya hafal betul
*hati2 yank,jangan ngebut…belikan martabak ya
http://nanared.wordpress.com/2012/05/25/konvoy-touring-hargai-kami-dan-kami-pun-akan-menghargai-kan/
cie..cie..cie….
http://tovavanjava.wordpress.com/2012/05/25/lampu-merah-belajar-sabar/
boleh ngiri,biar cepat2 dapat boncenger tetap
mantaaappppzzz.
artikelnya ngena banget om buat ane pribadi… izin share ya om… makasih..
monggo mas silahkan.. 🙂
ijin reblog yo Om.. ^_^
silahkan eyang… 🙂
GRATIS
Free iPod touch 4G
Mau…..
http://bonafidelogo.blogspot.com/2012/05/undian-berhadiah-ipod-touch-4g.html
nek lg mandek kelingan. giliran jalan lali njur mlipir sanggon-nggon xixixi
bener juga bro
titip
http://panjidananjaya.wordpress.com/2012/05/28/kasih-sayang-berujung-maut/
Setujuuuu,,, kalo peduli dengan keselamatan ya pastinya juga sayang dan peduli sama pasangannya *beer
etika, itulah yang paling penting di jalan.
Setuju banget kang, kadang ane sendiri melihat, boncenger cewek dengan menunjuk trotoar menyuruh pembonceng (entah pacar, suami, atau kakak) agar naik trotoar saja..artinya boncenger juga punya peran dlm kepatuhan dan etika berlalu lintas..
http://boerhunt.wordpress.com/2012/06/21/ktm-duke-200-sebagian-besar-kita-menganggap-kemahalan-tetapi-kenapa-ktm125-laku-keras-di-eropa/
walah wis kebacut om… hehe
http://wawwiwiwaw.blogspot.com/2012/06/tahapan-pembuatan-sim-sim-wujud.html
iyah tuh bener banget,, kalo asal2an bisa2 tabrakan dijalan -_-
artikel ya bagus, ijin share yah 🙂