dok : pribadi

Hari ini Rabu, tanggal 2 Mei 2012 bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Sebenarnya artikel ini boleh dibilang terlambat, tapi tak masalah bagi saya. Bagaimanapun artikel ini terbit tanggal 2 Mei 2012 dimana kita juga sedang memperingati Hari Pendidikan Nasional di hari yang sama ini. Apa esensinya kita memperingati Hari Pendidikan Nasional hari ini? Apa cuma sekedar melaksanakan Upacara Bendera seperti hari-hari biasanya? Tak cuma sekedar di situ saja kawan, oleh karena itu melalui artikel ini saya mencoba untuk mengajak pembaca blog ini untuk sedikit menengok kembali bagaimana wajah pendidikan nasional kita sekarang ini.

dok : dunia.vivanews.com

Mungkin masih segar di ingatan anda semua, dimana beberapa saat yang lalu muncul foto yang didalamnya mengisahkan perjuangan beberapa siswa sekolah yang rela mempertaruhkan nyawanya melintasi sungai hanya dengan bergelantungan di sebuah jembatan yang hampir roboh. Foto tersebut sempat beredar luas mulai dari social media hingga menghiasai media nasional maupun internasional. Miris memang melihat perjuangan anak-anak tersebut dalam menuntut ilmu yang sudah tak lagi memperdulikan keselamatan dirinya. Padahal lokasi foto yang diambil tersebut terbilang dekat dengan pusat pemerintahan Republik kita ini. Coba anda bayangkan, yang di Pulau Jawa saja kondisinya seperti ini, terus bagaimana dengan mereka yang tinggal di daerah- daerah terpencil di luar Pulau Jawa? Tentunya tanpa saya menjawab, anda pasti sudah bisa membayangkan bagaimana kondisinya.

dok : sosbud.kompasiana.com

Belum lagi masalah infrastruktur sekolah yang notabene sebagai tempat para siswa menuntut ilmu. Kita sepertinya pun sudah bosan mendengar berita tentang gedung sekolah yang ambruk termakan usia, gedung sekolah yang tak layak pakai kalau hujan bocor pun sudah menjadi hal yang wajar. Masalah pun kian bertambah besar apabila ada gedung sekolah tua yang menjelang roboh, dan lagi-lagi para siswa yang tinggal di dalamnya seakan-akan dituntut untuk siap-siap terluka kalau sewaktu-waktu gedung sekolah itu roboh.  Padahal bukan tidak mungkin di antara siswa yang siap terluka tersebut ada salah satu siswa yang nantinya bisa menjadi pemimpin yang handal atau mungkin seorang yang jenius.

dok : edukasi.kompasiana.com

Terus bagaimana dengan nasib guru sebagai pendidik? Hmm, sepertinya kalau menurut pendapat saya pribadi hampir tak ada beda dengan siswa dan gedung sekolah yang mau roboh, sama-sama mengenaskan. Walaupun memang faktanya sebagian guru telah merasakan kesejahteraan yang cukup, seperti dengan diperolehnya tunjangan sertifikasi dan lain sebagainya. Namun yang perlu kita ingat, tak semua guru bernasib mujur. Coba tengok saja guru di daerah apalagi dengan status yang masih disandangnya berupa Guru Tak Tetap (GTT), dengan penghasilan yang terbilang minim sekali dan jauh dari angka UMR.

dok : uns.ac.id

Mungkin yang saya tulis disini hanya sebagian kecil dari problematika pendidikan nasional kita. Walaupun pada kenyataanya di luar sana masih banyak problematika lainnya yang tak muncul ke permukaan. Untuk itu dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional kali ini, saya mengajak anda semua untuk sedikit merenung. Sudah berhasilkah pendidikan nasional kita? Kita pun harusnya patut bersyukur bagi kita yang dulu menuntut ilmu dengan mudah tak melewati rintangan seperi siswa-siswa sekolah dalam foto. Akhir kata, melalui momen Hari Pendidikan Nasional ini saya hanya bisa berharap semoga Pemerintah bisa mewujudkan Keadilan Pendidikan yang merata ke seluruh tanah air kita tercinta ini. Selamat Hari Pendidkan Nasional.